Tak Ada Yang Salah Dengan Sarjana Jadi Tukang Ojek


Kisah seorang mantri yang berasal dari wamena yang saat ini statusnya sukses bisa memenuhi kebutuhan – hari ketika ojek selama merantau di manokwari propinsi papua barat.

Dalam kisah inspiratif yang saya bagikan ini semoga menjadi motivasi buat saudara sekalian yang dari papua lebih khususnya orang arfak.

Sejak saya datang di manokwari tahun 2021 rencana saya untuk kerja di apotik atau rumah sakit yang ada di kabupaten manokwari propinsi papua barat namun hal itu tidak bisa dicapai hanya karena ada kendala masuk kerja karena didalamnya banyak orang amber (pendatang) yang punya kepentingan politik sehingga hal itu membuat putra – putri daerah sulit untuk bekerja di daerahnya masing – masing.

Oleh karena itu saya ambil keputusan untuk melayani dengan sukarela namun belum cukup untuk kebutuhan hidup sehari – hari karena itu saya ambil keputusan untuk jadi ojek namun istri saya terus sampaikan sama saya dengan adat orang arfak yang sampai saat ini masih ada yaitu contohnya seperti seseorang punya rencana jahat seperti rencana untuk membunuh pakai adat namun saya sampaikan sama istri saya kita sudah hidup sebagai suami istri jadi tidak bisa terus – menerus bergantung pada keluarga oleh sebab itu kita harus usaha dan jangan malu dengan gelar sarjana karena gelar sarjana itu hanya sebagai formalitas jadi tidak ada salahnya seorang sarjana bisa ojek dan setelah itu istri saya setuju untuk saya ojek dan saya berusaha mulai ojek sejak bulan april 2022 hingga sampai saat ini.

Walaupun banyak lokasi yang belum saya ketahui namun setelah ojek 1 minggu kemudian saya hafal banyak lokasi yang ada di wilayah kota manokwari sehingga hal itu membuat saya tetap semangat untuk terus berusaha ojek walaupun sering ketemu masyarakat arfak yang biasanya kalau mau naik ojek suruh buka helm mungkin karena sudah terbiasa dengan adat orang arfak takut karena nanti kena adat seperti contohnya jika seseorang punya rencana jahat seperti rencana untuk membunuh pakai adat arfak namun hal itu tidak membuat saya putus asa namun saya terus berusaha untuk ojek untuk penghasilan tambahan dan kebutuhan sehar  - hari sambil kerja sukarela sesuai profesi saya sebagai perawat untuk melayani masyarakat yang biasa meminta bantuan kepada saya dan istri saya karena kami sama – sama satu profesi sebagai seorang perawat.

Setelah ojek lebih dari minggu kemudian hasil ojek yang saya dapakan tidak jauh bedah sama orang amber (pendatang) maka dari itu saya terus berjuang dan tidak peduli dengan kata orang dan tetap optimis dan komitmen.

Oleh sebab itu saya hanya mau sampaikan melalui penulisan artikel yang saya tulis ini agar kedepannya orang papua atau lebih khususnya orang arfak bisa berusaha juga untuk usaha dimanapun seperti ojek dan hal lainnya agar tidak bergantung sama keluargamu  atau siapapun,namun jika anda tidak punya minat untuk berusaha berjuang,maka hal itu akan membuat anda tidak bisa berusaha dan berkembang oleh sebab itu saya mau sampaikan satu hal penting yaitu jangan anda hanya gengsi dan cerita orang lain di sekitarmu,jika anda sendiri tidak bisa usaha dengan pekerjaan apapun sobat.

Semoga tulisan artikel ini memberikan motivasi dan semoga bermanfaat.

 


5 Alasan Kenapa Orang Papua Tidak Boleh Jual Tanah !

 


Ilustrasi foto penulis  

Bukan karena mengapa, namun rasa aneh yang menimpahku untuk berpikir panjang karena,melihat realita ideologi kita sendiri bagi akar rumput di tanah surga papua ini. Berdasarkan kenyataan hidup di papua yang pro dan kontra, oleh sebabnya saya berpikir untuk sedikit mengores disini,

Manusia dan tanah bagaikan ibu dan anak, tak dapat terpisahkan, dan semua orang pada tahu itu. Makanya, demi masa depan orang papua dan generasi papua, entah siapa saja, non papua maupun orang asli papua (OAP), perlu memahami seksama fakta dari keadaan terkini, yang orang asli papua semakin sedikit dan semakin tersingkir ke pinggiran kota, dan ini harus diakui, karenanya, perlu harus diketahui bahwa ini yang akan terjadi ketika anda jual tanah hanya demi materi dan kepentingan sesaat. Belajarlah dari Kota-kota besar dan orang-orang yang sudah tersesat ke pinggiran kota. Yang tersingkir berpikir dipinggirkan, tetapi tidak sadar itu adalah kesalahan sendiri, seharunya salahkan diri bukan salah siapa. dan ini 5 alasan kenapa orang papua tidak boleh jual tanah.

1. Kamu akan tersingkir ke pinggiran Kota bahkan bisa saja tidak punya tanah


Masa kini di Papua masih seperti ini dalam Indonesia – yahukimo papua   

Senang rasanya ketika menjual tanah untuk kebutuhan, namun perluh berpikir lagi untuk menjual tanah di kemudian hari, apakah punya cadangan tanah lainnya di kampung lain atau tempat orang lain Tentu itu bukan lagi hak milik anda. Sebelum menjual tanah dulunya anda adalah pemilik tanah di pusat kota, setelah menjual tanah, anda bukan lagi berasal atau pemilik dari tanahmu sendiri, yang akhirnya anda menjadi orang pinggiran, menumpang atau menjadi penyewa setia pada rumah orang lain, dan itu adalah kesalahan sendiri. Juga menguntungkan kepada orang yang anda keluhkan kenapa mereka semakin banyak.

2. Jual tanah merugikan generasi, mereka tidak lagi punya hak dan tempat mencari makan


Kamu tidak harus pergi kemana,papua adalah rumahmu (foto etnik) 

Jika masa kita adalah bahagia, Apakah masa depan anak cucu kita juga akan bahagia,Perluh kita sadar untuk anak cucu, lebih baik generasi berikutnya yang bahagia dari pada kita kini yang bahagia, demi anak cucu jangan jual tanah agar mereka punya tempat untuk mencari makan dan memiliki hak diatas tanahnya sendiri dimasa depan, masa depan yang cerah. Jangan menguntungkan orang yang selalu kamu keluhkan kenapa mereka ada di tempatmu yang seharusnya punya generasimu.

3. Sewahkan tanah jangan menjual, masa depan masih terus akan ada untuk yang belum ada di masa kita


dengan ketentuan kontrak – foto facebook   

Supaya orang papua dibilang sangat baik atau bagaimana,Penulis sendiri sebenarnya hanya salahkan yang punya tanah, kenapa mereka tidak sewakan saja tanahnya kepada pengusaha atau pendatang yang datang di papua. Banyak orang papua mengeluh jikalau pendatang atau alias non papua semakin banyak, dan merasa tersingkirkan ditanahnya sendiri, sebenarnya itu adalah kesalahan orang papua sendiri, sewakan tanahmu dengan perjanjian masa kontrak, dan itu juga akan menguntungkan anda menjadi sumber pencarian dan akan terus ada untuk generasimu.

4. Orang Papua bilang mau merdeka, kami semakin sedikit lalu kenapa mau menjual tanah?


Orang Papua ingin merdeka – foto erik walela facebook 

Kamu sudah tahu menjual tanah hanya menguntungkan atau mendatangkan orang non papua, tetapi, kamu juga bilang “Ah tidak bicara papua merdeka saja, cape deh, karena hidup itu harus makan saya terpaksa melakukanya, saya tidak peduli yang penting saya mendapatkan uang banyak emang gue mikirin, Ah urusan elu emang papua kapan merdekanya, serahkan saja pada Tuhan dan berdoa sajalah moga papua baik-baik saja de” Hmm… mungkin kamu sebagian yang sudah di jawanisasi atau dicuci otak kali.
Pertanyaanya, kenapa Ingin berpisah dari Indonesia (Merdeka), kenapa kamu mengeluh orang papua akan habis beberapa tahun lagi, apa itu hanya kata segelintir orang Jika kamu masih berpikir seperti perkataan diatas dalam tanda petik itu, atau perkataan yang lainnya Jawablah sendiri sobat, sekarang siapa yang salah.

5. Tanah Papua itu luas, kaya dan penduduknya sedikit, sebabnya non Papua terus datang berlomba-lomba


Generasi yang lagi menunggu harapan masa depan yang baik – foto facebook  PAPUAN PHOTO

Seperti kata Farhat Abbas, bukan untuk membantu, jika dilihat dari kenyataan di papua, minimnya pendidikan yang kurang baik, kematian orang asli papua (OAP) meningkat, kesehatan dan pengobatan kurang menguntungkan, banyak pengusaha dll. dan itu membuktikan mereka mencari kekayaan dan kelangsungan hidup yang baik ditanah papua (Harta, Kebahagiaan, Keberuntungan, Kekuasaan, Dll.) seperti air yang sedang mengalir tanpa hentinya, walaupun orang asli papua melarang transmigrasi dan lainnya, orang papua tidak akan bisa menghentikan air yang deras, air yang deras yang pasti sudah mulus jalanya. Hanya ada kembali pada kesadaran diri Masing - masing tentang bagaimana pasti anda memahaminya.

Penulis sadar, artikel ini sedikit tidak bisa diterima bagi yang lain, karena yang lain itu bukanlah yang merasakan, tetapi bagi orang asli papua (OAP) terasa sangat berbedah, merasa hidup tidak adil ditanah sendiri. Seperti penulisan artikel lainnya seperti“ Ke Dan Dari Papua: Datang Tanpa Benih Pulang Dengan Sejuta Harta”.

Walaupun kasar dan dengan bahasa yang sederhana, seperti itulah keaslian kita sebenarnya, tidak ada manusia yang selalu barbaik hati, atau juga biasanya pura-pura baik, sama saja semua pada omong kosong, yang baiknya perlu dipetik saja, lalu yang tidak ya buanglah,semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.


 

Terkait :

v  Artikel

v  Orang Asli Papua

v  Papua Kedepan
  

 

 

Sumber: naworlano.com

 

 


5 Masalah Yang Membuat Perawat Mudah Dipecat Dari Pekerjaannya


Peningkatan akan kebutuhan perawat setiap tahun mencapai titik tertinggi dibadingkan dengan profesi lainnya. Dengan adanya kondisi ini, banyak perawat yang antri dan berharap di panggil oleh rumah sakit untuk dipekerjakan. Ada yang menunggu panggilan lamaran kerja, Ada pula yang menunggu STR.

Namun perawat mudah diberikan sangsi dan pemecatan oleh manajemen rumah sakit karena memiliki kode etik yang ketat dan integritas tinggi.

Jika kamu adalah perawat dan tak ingin di berikan Surat Peringatan (SP) maupun pemecatan, berikut alasan mengapa perawat dipecat tips agar perawat terhindar dari tindakan pemecatan.
1. Kurangnya Profesionalisme
Sebagai perawat, kamu dapat menangani banyak pasien dengan berbgai kondisi setiap hari, baik yang parah maupun yang sakit ringan. Jika kamu berada di bangsal rawat inap, panggilan melalui bel yang terasa tidak masuk akal sering terjadi.

Sebagai contoh pasien menekan bel, hanya untuk menanyakan remote TV atau nomor chanel TV, misalnya bertanya tentang siaran RCTI nomor berapa.

Setelah itu kurang dari 10 menit, pasien yang sama menekan bel lagi dan terkadang kejengkelan dalam hati pun tiba.

Kamu juga dapat bertemu pasien yang mudah marah dan membentak karena terlambat akibat sibuk menangani kasus lain yang lebih membutuhkan tindakan segera.

Saran:
Banyak perawat diberikan Surat Peringatan (SP) bahkan pemecatan karena merespons negatif terhadap pasien diatas. Meskipun tergoda untuk membalas dan merespons pasienmu dengan cara yang sama, cobalah untuk tidak kehilangan kesabaran.

Apabila kamu bertahan dengan sabar dan selalu rendah hati, maka secara langsung maupun tidak langsung, kamu telah mempertahankan profesionalisme sebagai seorang perawat.
2. Penyalahgunaan Media Sosial
Kerahasiaan adalah salah satu pelajaran paling berharga yang dipelajari perawat di sekolah saat kuliah . Sayangnya, beberapa perawat tampaknya lupa kode etik keperawatan ketika mereka masuk ke akun media sosialnya. Selain memposting gambar pasien mereka, beberapa perawat beralih ke internet untuk melampiaskan rasa frustrasi mereka tentang pekerjaan dan beberapa masalah sosial.

Seorang perawat dari salah satu rumah sakit di Jakarta Timur dipecat karena memposting komentar kasar dan rasis sebagai tanggapan terhadap komplain keluarga pasien yang juga dimuat di facebook.

Baca Juga : 6 Alasan Mengapa Seorang Perawat Sangat Cocok Menjadi Teman Sejatimu
Manajemen Rumah sakit memutuskan untuk menghentikan perawat dari pekerjaannya karena mendapati komentar perawat tidak sesuai kode etik profesi dan keluar dari nilai-nilai kebijakan rumah sakit.

Saran:
Apa pun tujuan pribadimu hindari pengambilan foto pasien. Hal ini tidak etis dan bisa membuat anda kehilangan pekerjaan. Jika ini fatal, bisa saja kamu langsung dipecat dari pihak manajemen rumah sakit.
Sebaiknya juga tidak memposting atau merespon komentar keluarga pasien di akun media sosialmu. Meskipun setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapatnya, kamu harus tetap berhati-hati tentang bagaimana dan di mana kamu harus mengungkapkannya.
3. Terlalu Banyak Absen
Rumah sakit yang kekurangan staf dapat meminta perawat mereka untuk mengambil lebih banyak shift daripada biasanya.

Jika kamu menelepon sakit pada menit-menit terakhir, kepala ruangan mungkin kesulitan menemukan pengganti untuk menutupi shift kamu. Apabila tidak menemukan siapa pun yang bersedia menggantimu, maka temanmu yang akan menggantikan shift kamu.
Tahukah kamu bahwa beban kerja tinggi berisiko burnout dan dapat menempatkan perawat pada resiko melakukan kesalahan dan mengalami kelelahan.

Apabila hal ini sering terjadi, ada kemungkinan besar bahwa rumah sakit akan memberi kamu istirahat secara permanen sesuai aturan yang berlaku.
Saran:
Jika kamu merasa lelah dengan pekerjaan, ide terbaik untuk mencegah kamu sakit yaitu denga cara istirahat melalui cuti yang kamu ajukan beberapa hari. 

Meluangkan waktu untuk bersantai dan mengatasi stres terkait pekerjaan dapat memberi kamu kesempatan untuk memperbarui energi dan perspektif tentang pekerjaanmu.

4. Kesalahan memberi obat

Kesalahan memberikan obat biasanya dibagi dalam beberapa kategori, termasuk terlambat pemberian obat pada pasien.
Namun, yang menjadi masalah disini yaitu kesalahan pemberian obat hingga menimbulkan kematian maupun cacat secara permanen. Banyak tenaga kesehatan beurusan dengan pengadilan karena hal ini.

Beberapa kasus fatal bahkan terekspos oleh media massa sehingga menjatuhkan citra rumah sakit, apabila hal ini terjadi, pemecatan pasti terjadi.

Saran:
Lakukan pekerjaan sesuai SOP dan ikuti semua aturan. Dalam Standar Keselamatan Pasien dijelaskan bagaimana seseorang mewaspadai obat-obat Hight Alert, yaitu dengan cara melakuka double check.

Dengan demikian segala kejadian yang tidak diharapkan dapat dicegah sehingga tidak menimbulkan masalah yang berdampak pada karir kamu sebagai perawat.

5. Surat Tanda Registrasi (STR) Perawat habis masa berlaku

Perawat yang sudah bekerja diatas 5 tahun ada kemungkinan memiliki STR yang hampir habis masa berlakunya. Biasanya, manajeman rumah sakit memilih mengistirat perawat yang tidak memiliki lisensi untuk melakukan tindakan keperawatan.

Saran:
Jangan tunggu hingga masa berlaku STR habis. Sebaiknya, 3 bulan sebelum habis masa berlaku STR, kamu sudah harus mengurus perpanjangan STR.

Dengan demikian kamu akan terhindar dari pemecatan atau pindah area kerja di bagian administrasi.

Jika ingin mendapat artikel terbaru dari Yopen Tero Tabuni S.Kep,.Ns, silahkan isi email di Follow By Email atau silahkan like Halaman Facebook
Yopen Tero Tabuni S.Kep,.Ns.
 


6 Alasan Mengapa Seorang Perawat Sangat Cocok Menjadi Teman Sejatimu


Dalam menjalani kehidupan, persahabatan merupakan hal penting yang terkadang menentukan masa depan seseorang. "Apabila bergaul dengan tukang parfum maka kita akan keciprat bau parfum". Pernyataan ini adalah sebuah pepatah yang sangat cocok dengan kehidupan dan persahabatan seseorang.


Persahabatan yang buruk dapat merusak kebiasaan-kebiasaan baik seseorang. Itulah alasan beberapa orang sukses mengatakan bahwa, pendapatan anda saat ini mengikuti 5 teman dekat anda. Karena apa yang mereka kerjakan, anda juga akan mengikuti pola kerja mereka. Percaya atau tidak, itulah fakta yang terjadi terhadap kita semua.

Nah, lantas bagaimana jika anda berteman dengan seorang perawat. Banyak orang tidak mengetahui bahwa berteman dengan perawat dapat meningkatkan ketahanan tubuh. Bukan karena antibody, akan tetapi anda akan diajarkan untuk hidup bersih dan sehat.
Teman yang baik adalah mereka yang menjadi ibu saat engkau membutuhkan kasih sayang seorang ibu, teman yang baik bukan berteman karena mengingini yang sesuatu, tetapi berteman dengan penuh ketulusan dan menjadi penghibur jika kamu bersedih. Narasi semacam ini tampaknya hanya ada pada karakter perawat.

Perawat memiliki DNA kasih sayang, sifat keibuan dan bisa menjadi penolong saat anda mendapat kesulitan.

Jika anda seorang perawat, teman terbaik sebaiknya adalah sesama perawat, karena hanya perawat yang bisa mendukung anda dalam dunia kerja anda. Sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh seorang perawat bukan di rumah melainkan di rumah sakit. Untuk itu, sangat baik jika anda berteman akrab dengan sesama perawat.

Berikut alasan mengapa anda harus berteman dengan perawat:
1. Perawat mengerti tentang anda
Bukan berarti pasangan atau keluargamu tidak peka terhadap kebutuhanmu, melainkan sesama perawat yang lebih memahami keadaanmu, kesulitanmu dan perawatlah yang menyaksikan bagaimana kamu berjuang untuk kehidupan pasien.

Perawat sebagai teman akrabmu, benar-benar terlibat langsung kesulitanmu seperti beban kerja yang tinggi, code blue sering terjadi dan masalah-masalah lainnya yang membutuhkan dukungan sesama perawat.
2. Perawat bisa menjadi sahabat yang mendukung secara emosional
Perawat merupakan sebuah profesi yang pekerjaannya lebih banyak memainkan perasaan dibanding fisik. Oleh pikiran dan emosional-lah yang membuat perawat cepat kelelahan dan akhirnya stres terhadap pekerjaan.
Dikombinasikan dengan beban kerja, para perawat harus berinteraksi selama 8-12 jam sehari dengan pasien yang memiliki permasalahan yang kompleks.

Sesama perawat pasti lebih tahu cara memberikan dukungan secara emosional di sepanjang hari kerja yang melelahkan. Mereka ada bersamamu untuk mendengarkan ketika kamu perlu melampiaskan lelah dengan menguap saat ingin berbaring sejenak.

Mereka peduli dan selalu menawarkan kenyamanan ketika mereka tahu bahwa kamu akan lalui masa sulit  di rumah atau di tempat kerja. Perawat lebih tahu cara menghibur dengan sedikit saran, lelucon, atau bahkan traktir pada kamu, hanya sekedar ngopi setelah bekerja.

Sahabat sejati seorang perawat adalah penyangga saat kamu merasa seolah tak mampu berjalan. Mereka bisa membuat suasana menjadi cair dan semangat kerja akan meningkat.
3. Jika temanmu seorang perawat, rasa percaya dirimu akan meningkat
Ada masa di saat kamu banyak melakukan kesalahan, saat itu pula kamu merasa tidak berguna. Jangan putus asa dan merasa sendiri, karena hanya perawat yang punya naluri menghibur teman sejatinya.

Jika kamu memasuki masa-masa kelam, jangan terlalu keras pada diri sendiri, menyalahkan diri sendiri bukan solusi dari suatu masalah, teman kerjamu ada untuk kamu.
4. Temanmu seorang perawat dapat dipercaya
Angka bunuh diri di dunia terbanyak adalah pria, karena pria merasa dirinya kuat, hingga merasa ego untuk berbagi dan menceritakan masalahnya. Hal ini merupakan salah satu kontribusi pada stres. Pada pria, kita selalu menemukan wajah tersenyum namun terkadang hati mereka menangis.

Berbeda dengan wanita, air mata adalah ekspresinya. Mereka bisa meneteskan airmata untuk semua rasa sakit. Berbagi masalahnya dan meletakan kepala di bahu teman perawat adalah cara mereka meredakan rasa sakit di hati.

Meskipun demikian, siapa pun kamu, teman perawat adalah sahabat sejati yang mahir dalam mengatasi kesedihanmu.

Saling percaya adalah karakteristik utama dari sahabat sejati. Mulailah dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Jika kamu menceritakan masalahmu pada orang yang salah, maka semua itu hanya menjadi bullying bagi komunitas yang tidak peduli dengan kamu.
5. Teman perawat selalu membuat anda tertawa dengan lelucon
Perawat dikenal karena candaan vulgar dan lelocon tentang hal-hal yang membuat orang lain tertawa. Melalui humor, kamu dapat mengatasi stres di tempat kerja, karena hal itu dapat mengalihkan perhatian sejenak dan melepaskan ketegangan.
6. Teman seorang perawat merasa sepenanggungan
Perawat merupakan teman baik yang akan akan datang menawarkan bantuan dengan tugas-tugas keperawatan ketika mereka melihat anda benar-benar tidak mampu melakukannya. Pada titik-titik tertentu sesorang akan merasa tidak bersemangat ketika ia ditimpa masalah dan pada saat itu, teman perawatmu akan menwarkan bantuan untuk memikul tanggung jawab kamu.

Nah, demikianlah alasan mengapa kamu harus berteman denga perawat. Mereka adalah keluargamu saat kamu jauh dari orang-orang yang kamu cintai.
 
Baca Juga : 6 Cara Meyeimbangkan Antara Pekerjaan Sebagai Perawat dan Melanjutkan Kuliah


ARTIKEL LAINNYA